Penyebab Kulit Ketiak Hitam dan Gatal
Kulit ketiak yang hitam dan gatal bisa menjadi masalah yang mengganggu penampilan dan kenyamanan Kamu. Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini, mulai dari kebersihan tubuh yang kurang terjaga, iritasi kulit akibat mencukur atau mencabut bulu ketiak, hingga gangguan hormon atau kesehatan tertentu.
Penyebab Kulit Ketiak Hitam dan Gatal, Wajib Tahu!
Berikut ini adalah beberapa penyebab kulit ketiak hitam dan gatal beserta cara mengatasinya.
1. Kebersihan tubuh yang kurang terjaga
Jika Kamu jarang mandi atau membersihkan ketiak, maka keringat, minyak, dan kotoran akan menumpuk di area tersebut. Hal ini bisa membuat bakteri berkembang biak dan menyebabkan infeksi kulit yang ditandai dengan rasa gatal, kemerahan, dan bau tidak sedap. Selain itu, bakteri juga bisa merusak melanin, pigmen alami kulit, sehingga membuat kulit ketiak menjadi hitam.
Cara mengatasi: Mandilah secara teratur, minimal dua kali sehari, dan gunakan sabun antibakteri untuk membersihkan aau sebagai Pemutih ketiak. Jika perlu, gunakan deodoran atau bedak untuk menjaga ketiak tetap kering dan wangi.
2. Iritasi kulit akibat mencukur atau mencabut bulu ketiak
Menghilangkan bulu ketiak dengan cara mencukur atau mencabut bisa membuat kulit ketiak menjadi iritasi. Iritasi kulit bisa menimbulkan rasa gatal, peradangan, dan luka kecil di area ketiak. Jika luka tersebut tidak segera diobati, maka bisa terjadi infeksi bakteri yang membuat kulit ketiak menjadi hitam. Selain itu, iritasi kulit juga bisa memicu produksi melanosit, sel penghasil melanin, secara berlebihan sehingga menyebabkan hiperpigmentasi.
Cara mengatasi: Hindari mencukur atau mencabut bulu ketiak terlalu sering atau terlalu keras. Sebelum mencukur, basahi dulu kulit dengan air hangat dan gunakan krim atau gel cukur untuk melindungi kulit. Setelah mencukur, oleskan pelembap atau losion untuk menenangkan kulit. Jika ingin mencabut bulu ketiak, gunakan pinset bersih dan steril.
3. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah suatu kondisi kulit iritasi yang terjadi akibat paparan zat tertentu yang menyebabkan reaksi alergi atau sensitisasi pada kulit. Zat-zat tersebut bisa berasal dari produk perawatan tubuh, seperti sabun mandi, deodoran, lotion, parfum; bahan kimia, seperti detergen, pewangi pakaian; atau bahan pakaian itu sendiri. Gejala dermatitis kontak antara lain rasa gatal, ruam merah, bengkak, lecet, hingga melepuh pada area kulit yang terpapar zat tersebut.
Cara mengatasi: Kenali zat-zat yang bisa menyebabkan alergi atau iritasi pada kulit Kamu dan hindari penggunaannya. Jika sudah terjadi dermatitis kontak, segera bersihkan area kulit yang terpapar dengan air mengalir dan sabun lembut. Oleskan salep kortikosteroid untuk meredakan peradangan dan gatal.
4. Dermatitis atopik atau eksim
Dermatitis atopik atau eksim adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan munculnya ruam kemerahan dan gatal pada beberapa bagian tubuh, termasuk ketiak. Penyakit ini biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Pemicu eksim antara lain stres, alergen (debu, serbuk sari), infeksi (bakteri, jamur), suhu udara (panas atau dingin), serta bahan-bahan kimia tertentu.
Cara mengatasi: Hindari pemicu eksim dan jaga kebersihan kulit. Gunakan pelembap kulit secara rutin untuk mencegah kulit kering. Jika perlu, gunakan obat antihistamin atau kortikosteroid untuk mengurangi gatal dan peradangan.
5. Infeksi jamur
Infeksi jamur bisa terjadi pada kulit ketiak karena area tersebut sering lembap dan hangat. Jamur yang sering menyebabkan infeksi kulit adalah Candida albicans dan Malassezia furfur. Gejala infeksi jamur antara lain rasa gatal, kemerahan, bercak putih atau coklat, hingga kulit mengelupas. Jika tidak diobati, infeksi jamur bisa menyebabkan hiperpigmentasi atau perubahan warna kulit menjadi lebih gelap.
Cara mengatasi: Gunakan obat antijamur, baik berupa salep, krim, atau tablet, sesuai anjuran dokter. Jaga kebersihan dan keringnya kulit ketiak. Hindari penggunaan pakaian yang ketat atau bahan yang tidak menyerap keringat.
6. Infeksi bakteri
Selain jamur, bakteri juga bisa menyebabkan infeksi pada kulit ketiak. Salah satu jenis bakteri yang sering menyerang kulit ketiak adalah Corynebacterium minutissimum. Bakteri ini biasanya tumbuh subur pada orang yang banyak berkeringat, tinggal di lingkungan yang lembap, kurang menjaga kebersihan tubuh, atau menderita penyakit tertentu, seperti diabetes dan obesitas. Gejala infeksi bakteri ini antara lain rasa gatal, bercak merah atau coklat pada kulit, dan bau tidak sedap.
Cara mengatasi: Gunakan obat antibiotik sesuai resep dokter untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Jaga kebersihan tubuh dan ketiak dengan mandi secara teratur dan menggunakan sabun antibakteri. Gunakan deodoran atau bedak untuk menjaga ketiak tetap kering dan wangi.
7. Kehamilan
Kehamilan bisa menyebabkan perubahan hormon pada tubuh wanita. Perubahan hormon ini bisa merangsang peningkatan produksi melanin, pigmen alami kulit, sehingga menyebabkan hiperpigmentasi atau perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Hiperpigmentasi ini bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk ketiak. Selain itu, kehamilan juga bisa meningkatkan risiko infeksi jamur pada kulit ketiak karena meningkatnya kadar gula darah dan kelembapan kulit.
Cara mengatasi: Jaga kebersihan dan kesehatan kulit dengan mandi secara teratur dan menggunakan pelembap kulit. Hindari paparan sinar matahari langsung yang bisa memperparah hiperpigmentasi. Konsultasikan dengan dokter jika terjadi infeksi jamur pada kulit ketiak.
8. Acanthosis nigricans
Acanthosis nigricans adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan penebalan dan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap di beberapa area tubuh, termasuk ketiak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Diabetes tipe 2
- Gangguan hormon, seperti pada penyakit tiroid, sindrom Cushing, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Efek samping obat-obatan yang dapat memengaruhi hormon, seperti pil KB dan kortikosteroid
- Kanker tertentu, seperti kanker lambung dan kanker hati
Cara mengatasi: Lakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab acanthosis nigricans dan mendapatkan pengobatan yang sesuai. Jika disebabkan oleh obesitas atau diabetes, maka lakukan diet sehat dan olahraga teratur untuk menurunkan berat badan dan kadar gula darah.