Rasanya pengen tertawa dengan isu belakangan ini. Teman saya pernah mengunggah status diputuskan pertemanannya di facebook gara-gara sering mengkritik Maz Jokowi.
Pun demikian juga pendukung Maz Prabowo yang kadang menyerang pribadi Jokowi untuk merebut isu kemenangan. Kedua kubu ini saling serang sampai lupa apa sih pentingnya perdebatan itu.
Baiklah, alih-alih menjadi penasehat yang baik, paling tidak saya bisa berbagi 3 hal penting yang wajib diketahui sebelum benar-benar memutuskan silaturahim di jagat daring.
Insya Allah, kalau kamu bisa pahami ini, paling tidak, hidupmu akan damai sentosa.
1. Jauhnya Rejeki
Hey kawan, kamu tidak menyadari bahwa dalam islam, dengan memperbanyak silaturahim, termasuk memperbanyak teman, saling mengunjungi saudara, atau saling komunikasi sesama manusia, itu bisa melapangkan rejeki.
Lah, kamu malah sebaliknya. Gara-gara pilpres yang cuman sebentar momennya, lantas sesuka hati aja memutuskan pertemanan.
Kamu bisa bayangkan, ketika di dunia maya kamu memutuskan pertemanan, itu berarti di dunia nyata pun kamu sudah saling menjauh. Satu sama lain saling menuduh siapa yang mulai permusuhan hingga mencari kelompok pendukung masing-masing.
Semakin kamu menjauh dan saling bermusuhan, kamu tidak sadari sebenarnya rantai rejeki kamu tertahan. Rejeki yang harusnya datang salah satu teman, jadi terputus karena dikompori orang yang tidak suka dengan kamu. Alhasil, rejeki pun terputus.
Mungkin kamu bisa berasalan. "Ah, berarti bukan rejeki. Kalau rejeki pasti sampai di tangan saya." Hey, seharusnya kamu berpikir rantai rejeki dari Allah itu memang sudah ada. Tapi perilaku kamulah yang membuat dia terahambat.
Saya ingat persis perkataan Aa Gym. Beliau sempat bilang begini, " Rejeki dari Allah itu sudah ada. Dan ngak balakan tertukar. Kita aja yang mesti kreatif menjemputnya."
Maksudnya adalah, rejeki memang sudah ada kaplingnya, cuman harus dijemput. Jadi ketika kamu musuhan atau lebih kerennya, 'Unfriend" gitu, itu sama seperti kamu memutuskan usaha untuk mendapatkan rejeki yang sudah ada.
Langkah untuk menjemput rejeki malah tertahan karena perasan selalu memikirkan musuh. Jadinya ngak cari rejeki.
2. Hidup Tidak Nyaman
Kamu pikir dengan "Unfriend" segala bisa membuat hidup kamu bahagia? ya enggalah bro.
Membenci teman malah membuat hidup kamu semakin menderita. Tidur kamu makin tak enak, makan tak enak, jalan-jalan makin tak enak. Karena kepikiran sama musuh yang barusan di-"unfriend".
Lalu, kalau duduk dengan teman sekolompok biasanya pikiranmu akan terfokus membahas orang yang dibenci. Akhirnya hidup kamu malah habis ngebahas keburukan orang terus menerus. Jadi jelek kan corak hidupmu.
Kalau kamu sadari, sebetulnya kerja setan di dunia ini memang membuat kita saling bermusuhan. Kamu masih ingat ngak, kisah 2 anak nabi Adam yang saling membunuh.
Ya, itu juga karena hasutan setan. Sama juga dengan perilaku "Unfriend" segala. Itu rayuan setan agar kita saling musuhan. Padahal perkaranya hanya gara-gara pilpres. Yang setiap orang berhak perpendapat. Ngak sampai blokir atau unfriend.
Kalau sudah unfriend kita tuh semakin tidak harmonis hubungan di dunia maya dan nyata. Memang sih, ada beberapa orang mampu menjalani hubungan aman-aman saja.
Maksudnya di dunia maya saling perang pas di dunia nyata adem-adem aja. Contohnya siapa ya? ya contohnya para politisi.
Mereka tuh di dunia maya perang aja kerjaanya. Pas di dunia nyata malah ngopi bareng. Iya kan?
Makanya, pilpres oke-oke saja berbeda. Tapi ngak nyampe blokir silaturahim segala. Percayalah hidup kamu tidak akan nyaman dunia akhirat.
3. Membunuh Kreativitas
Hal paling buruk yang menjadi dampak dari perkelahilan di medsos seperti ini adalah matinya kreativitas.
Masing-masing pembenci malah sibuk mencari data-data aib satu sama lain. Baik itu aib dari sumber primer maupun sekuder. Seolah-oleh dia sedang riset akhlak orang.
Ya syukur-syukur kalau dibayai ristek, kan enak. Lah ini ngak dibiayai kok mau ya sibuk nge-riset data keburukan orang. Ingat lhoe yang nyatet aib orang tugasnya malaikat bukan kamu.
Makanya, harus kamu pahami bahwa dengan bermusuhan alias "Putus teman" itu malah membunuh kreativitas. Energi yang besar malah habis terkuras memikirkan hidup orang lain. Padahal hidup kita saja belum ada yang urus. Apalagi yang jomlo. Lengkap sudah.
Okey friends, paling tidak, tiga hal itu bisa kamu pahami sebelum melakukan aksi mogok bicara sama teman atau aksi "unfriend" di sosmed ya. Mari saling jaga silaturahim. Pilpres biarkan berlalu, pertamanan tetap utuh. Salam perkawanan...